“Money, social status, plastic surgery, beautiful houses, powerful potitions – none of these will bring you happiness. Lasting happiness comes only from serotonin, dopamine, and oxytocin.” – Yuval Noah Harari
Di zaman serba digital dan arus informasi yang begitu pesat
saat ini, rasanya banyak ya di antara kita yang sulit mendefinisikan kebahagiaan
dengan sederhana. Beberapa di antara kita mengukur kebahagiaan berdasarkan
pencapaian materi, banyaknya uang yang dihasilkan, status sosial, pasangan yang
rupawan, barang-barang bermerk keluaran terbaru negeri Paman Sam…
Tidak jarang rasa membanding-bandingkan mulai muncul, overthinking
kalau kata anak muda jaman sekarang. Ditambah lagi dengan kesibukan kita
sehari-hari, seperti bekerja.. mengurus keluarga.. dan masih banyak lagi. Perasaan-perasaan
yang membuat diri kita sulit bersyukur dan bahagia tentu seringkali muncul,
kan?
Beberapa hal pasti sudah sering dilakukan, seperti meditasi,
beribadah, work out, dan upaya-upaya menjaga kewarasan lainnya.. tapi,
pernahkah kita coba untuk sejenak keluar, menikmati alam, merasakan angin
berhembus sepoi-sepoi di antara celah telinga dan rambut… menghirup udara segar
di pagi hari ditemani embun dan pepohonan yang rindang…
Hal ini mungkin bukan hal baru bagi kita. Di Jepang sendiri,
ada namanya praktik “wellbeing” yang dikenal dengan shinrin-yoku atau “forest-bathing”,
bukan berolahraga/berlari/semacamnya, simply kegiatan ini dilakukan
dengan hanya berada di alam. Mengoneksikan diri dengan merasakan, mencium,
mengamati, dan mendengarkan apa-apa saja yang ada di lingkungan alam sekitar
kita.
Kegiatan healing ini (kalau anak jaman now mah) bisa
menjadi alternatif untuk “unplug” dan me-refresh pikiran. Tentu, dengan
tidak memerlukan banyak biaya. Cukup dengan menginjakkan kaki kita di alam
terbuka, mematikan gadget, dan menikmati setiap momen yang ada.
Nah, ternyata… ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan healing di alam loh! Apa saja ituu?
Menurunkan tingkat stress dan risiko depresi
Sebuah studi di Belanda menunjukkan bahwa menghabiskan waktu
di alam dan melakukan kegiatan seperti berkebun dapat mengurangi tingkat stres
lebih baik dibandingkan dengan kegiatan rekreasi lainnya. Dalam studi tersebut,
satu kelompok orang diminta untuk berkegiatan di dalam ruangan setelah
menyelesaikan tugas yang membuat stres, sementara kelompok lainnya
diinstruksikan untuk melakukan kegiatan berkebun selama 30 menit. Kelompok yang
berkebun tidak hanya melaporkan berada dalam suasana hati yang lebih baik
daripada mereka yang berkegiatan di ruangan, tetapi juga memiliki tingkat
hormon stres kortisol yang lebih rendah.
Membuat kualitas tidur menjadi lebih baik
berada di alam dan terpapar cahaya matahari akan memperngaruhi supply melatonin. Saat kita berada di bawah sinar matahari, melatonin dalam tubuh kita berkurang. Hal ini membantu kita bangun di pagi hari. Nah, tetapi.. dengan tidak adanya sinar matahari, kadar melatonin kita meningkat, kemudian membuat kita mengantuk. Mendapatkan sinar matahari di alam dan hormone melatonin pada porsi yang tepat akan meningkatkan kualitas tidur malam kita.
Menumbuhkan rasa bahagia dan meningkatkan produktivitas
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kita-as a humanbeing
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh tubuh. Tubuh kita
memproduksi “hormon kebahagiaan” seperti serotonin dan oksitosin yang kadarnya
dapat bertambah maupun berkurang. Kurangnya serotonin dan oksitosin ini akan
meningkatkan risiko depresi.
Nah, ternyata paparan sinar matahari langsung dan udara yang
segar dari alam dapat meningkatkan kadar serotonin dan oksitosin di tubuh kita.
Artinya, if we have connected with nature. we have crossed the bridge to
happiness.
Dan ketika kita merasa bahagia, tingkat produktivitas juga
akan menjadi lebih baik, kan? hohoho
Salah satu upaya untuk bergerak dan mendapatkan vitamin D
alami
Nah kalau ini sudah jelas banget ya! Ketika di alam, kita
bergerak bebas dan menikmati paparan sinar matahari alami. Terutama saat
jam-jam pagi, dimana udara masih segar dan cahaya matahari masih belum terlalu
panas/menyengat. By the way kita juga patut bersyukur karena tinggal di wilayah
beriklim tropis. Karena kita bisa mendapatkan paparan sinar matahari sepanjang
tahun 😊
Oksigen yang cukup akan memunculkan perasaan tenang
Tingkat oksigen di otak kita berkaitan erat dengan kadar
serotonin, neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati/mood, ingatan,
perilaku sosial, nafsu makan, dan lainnya. Seperti yang disebutkan di awal,
kadar serotonin yang terlalu sedikit dapat memicu stress dan depresi. Menghirup
udara segar dapat membantu mengatur kadar serotonin dan meningkatkan
kebahagiaan maupun well-being. Niscaya privilege “ketenangan” yang dicari oleh
banyak orang itu akan didapatkan! wkwk
Memberikan ruang istirahat untuk pikiran
Otak manusia membutuhkan sekitar 20 persen dari semua energi
yang dihasilkan tubuh, dan kebutuhan ini meningkat 5 hingga 10 persen saat kita
mendapatkan “tekanan”. Namun, saat tubuh beristirahat, otak tidak berhenti
melakukan aktivitas. Ketika kita berada di alam / lingkungan alam yang
tenang—otak kita akan dalam default mode network (DMN). Dimana DMN
ini dikenal juga sebagai sirkuit kompleks komunikasi terkoordinasi antara
bagian-bagian otak dan sangat penting untuk proses berkaitan dengan kesehatan
mental dan membuat kita lebih “mindful”.
Secara tidak kita sadari, alam mem-provide segala hal
yang kita butuhkan, termasuk untuk stress-relief dan menumbuhkan diri yang
lebih positif. Tentunya akan sangat tidak bijak apabila kita tidak bisa menjaga
alam dengan baik.
Ngomong-ngomong soal menjaga alam, Laleilmanino featuring
Chicco Jerikho, Hivi! & Sheila Dara baru merelease lagu terbaru persembahan
untuk alam! Judulnya adalah “Dengar Alam Bernyanyi”. Kamu juga bisa
mendengarkan disini.
Sebagian royalti akan disumbangkan untuk kegiatan konservasi
dan restorasi hutan hujan tropis di Indonesia lhoh! Atau, kalau mau donasi
langsung juga bisa di link ini ya!
Mari jaga alam, biarkan dia lestari, agar tetap bisa
bernyanyi!
Referensi:
https://time.com/5259602/japanese-forest-bathing/
https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/serotonin-the-natural-mood-booster
https://www.mentalfloss.com/article/60632/11-scientific-reasons-why-being-nature-relaxing
https://adventuretogether.com/8-surprising-reasons-why-nature-is-the-best-medicine/
https://pittsburghparks.org/why-nature-is-good-for-mind-and-body/
*semua foto dalam tulisan ini berasal dari dokumentasi pribadi