Jumat, 01 April 2022

5 alasan kenapa kita harus (paling tidak) mencoba berjalan kaki ketika berangkat/pulang kerja

 


Hai-haaii. Apa kabar niih? Di tengah kegiatan dan travel yang pembatasannya sudah mulai dilonggarkan, apakah teman-teman sudah pada WFO? Hmm… sepertinya banyak dari kita yang sudah mulai WFO ya sejak kebijakan pandemi mengalami pelonggaran.

Ngomong-omong soal WFO, biasanya kita ke kantor pakai transportasi apa? Apakah menggunakan kendaraan umum/pribadi/berjalan kaki?

Berdasarkan berita yang dihimpun oleh detik.com, ternyata jumlah pejalan kaki di Indonesia masih sangat rendah loh! Masyarakat banyak memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor/berbahan baku energi fosil untuk melakukan mobilitas.

 

source: forbes.com 

Padahal, kalau dipikir-pikir, jalan kaki juga somehow menarik juga yaa ketika kita mau berangkat ke tempat kerja atau juga pulang ke tempat kerja.

Rata-rata, masyarakat kita masuk kantor/memulai pekerjaan pada pukul 08.00 WIB dan selesai di pukul 17.00 WIB, dengan jarak dari tempat tinggal ke kantor yang cukup bevariasi. Untuk di Jabodetabek dan Joglosemarkerto atau daerah-daerah aglomerasi di Indonesia, sudah tersedia transportasi publik seperti Commuter Line/KRL. Namun tak sedikit juga yang masih menggunakan kendaraan pribadi meskipun jarak ke tempat kantor masih terbilang dekat (radius 1-2 km).

Sementara itu, data dari World Bank menunjukkan bahwa emisi CO2 per metric tons per kapita di Indonesia terus mengalami peningkatan (yang cukup signifikan dan cenderung fluktuatif) dari waktu ke waktu

Source: https://data.worldbank.org/


Sementara itu, di sektor transportasi sendiri, Indonesia juga mengalami peningkatan emisi karbon dari tahun ke tahun. Tahun 2016, sektor transportasi menyumbangkan 157,0 MT (Metrik Ton) emisi CO2.

Source: https://www.carbonbrief.org/


Waaw, angka yang terus menerus naik dan banyak ya, bestie~

Jika dibiarkan terus menerus, emisi CO2 bisa mengakibatkan beberapa dampak serius. Salah satunya yang paling kita kenal adalah perubahan iklim, yang mana perubahan iklim ini multiplayer effect-nya juga bukan main: bencana hidrometeorologis, krisis pangan, meningkatnya indeks ketidaknyamanan udara, bahkan berkurangnya spesies di bumi.

Nah, salah satu alternatif untuk membantu mengurangi emisi CO2 adalah dengan meminimalisir penggunaan kendaraan/transportasi berbahan bakar bensin. Tapi kan itu agak susah ya, apalagi bagi kita-kita yang mobilitasnya tinggi?

Hmm, memang betul. Tapi, bagi kita-kita yang at least jarak tempat tempat tinggal ke tempat yang ingin dikunjungi masih di radius 1-2 km, tidak ada salahnya loh buat mengambil langkah kecil. Yakni dengan cara jalan kaki!

Termasuk ke tempat kerja!

Ada beberapa alasan kenapa kita harus jalan kaki ke tempat kerja (yang jaraknya masih dapat dijangkau dengan jalan kaki instead of menggunakan kendaraan bermotor):

1.     Hemat

Hmmm, di radius 1-2 km ketika kita menggunakan kendaraan pribadi, paling tidak kita akan mengeluarkan uang untuk bensin. Haha. Atau ketika kita menggunakan kendaraan umum, kita akan mengeluarkan at least Rp.3000; dan untuk ojek online sekitar Rp.14.000 (di Jabodetabek). Nah, dengan jalan kaki, akan ada porsi-porsi rupiah yang bisa ditabung ataupun masuk ke platform investasi! Hehe

2.    Sehat

Beberapa dari kita, kadang tidak sempat berolahraga di hari-hari kerja. Dengan jalan kaki, setidaknya ada otot-otot yang digerakkan lebih intens dan bisa berkeringat juga. Hehe. Biasanya untuk jarak 500m diperlukan waktu tempuh sekitar 15 menit. Nah kan, lumayan kalau jalan kaki tiap hari bisa tercapai lah yaa target olahraga 30 menit seharinya. Hohohooo

3.     Lebih aware dengan kondisi sekitar

Dengan berjalan kaki, ada beberapa hal simple yang mungkin bisa kita amati lebih detil. Seperti misalnya apakah ada penambahan jajanan baru di jalan yang kita lewati haha. Intinya, banyak hal kecil yang akan sulit diamati ketika kita mobile dengan kendaraan bermotor, apalagi kalau kecepatannya tinggi. Hehe

4.     Sarana me-re-fresh pikiran

Ada yang pernah mengatakan bahwa dengan berjalan kaki dan menerapkan slow-living, pikiran kita menjadi lebih fresh karena kita bisa menikmati “momen” yang ada di saat tersebut. Selain menikmati momen, somehow dengan berjalan kaki kita bisa nyambi buat self-reflection. Tapi harus tetep fokus ya lihat jalan!

5.    Ramah lingkungan

Nah kalau ini alasan yang tidak bisa dipungkiri lagi. Karena kita meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil, secara tidak langsung kita juga turut andil untuk menyayangi lingkungan. Asal bukan jalan kaki sambil nyampah bungkus snack/AMDK yaa.

Nah, jadi itu dia 5 hal baik yang bisa kita rasakan dengan jalan kaki. Selain baik untuk kita, juga baik untuk bumi looh!

Kamu ingin bergabung bersama untuk menyayangi bumi? Pilih aksi sederhanamu di https://teamupforimpact.org/team-up-everyday dan mari bersama-sama melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang berdampak besar!



 

1 komentar:

  1. sayang, untuk daerah kita kebiasaan ini masih sulit kak. Belum ada fasilitas memadai dan jarak yang memang untuk suatu tempat masih belum memfasilitasi bagi pejalan kaki atau pengendara sepeda. sayang banget ya padahakl banyak kebaikan didalamnya

    BalasHapus