Hai-haaii.
Apa kabar niih? Di tengah kegiatan dan travel yang pembatasannya sudah mulai
dilonggarkan, apakah teman-teman sudah pada WFO? Hmm… sepertinya banyak
dari kita yang sudah mulai WFO ya sejak kebijakan pandemi mengalami
pelonggaran.
Ngomong-omong
soal WFO, biasanya kita ke kantor pakai transportasi apa? Apakah menggunakan
kendaraan umum/pribadi/berjalan kaki?
Berdasarkan
berita yang dihimpun oleh detik.com, ternyata jumlah pejalan kaki di Indonesia
masih sangat rendah loh! Masyarakat banyak memilih untuk menggunakan kendaraan
bermotor/berbahan baku energi fosil untuk melakukan mobilitas.
Padahal,
kalau dipikir-pikir, jalan kaki juga somehow menarik juga yaa ketika kita
mau berangkat ke tempat kerja atau juga pulang ke tempat kerja.
Rata-rata,
masyarakat kita masuk kantor/memulai pekerjaan pada pukul 08.00 WIB dan selesai
di pukul 17.00 WIB, dengan jarak dari tempat tinggal ke kantor yang cukup bevariasi.
Untuk di Jabodetabek dan Joglosemarkerto atau daerah-daerah aglomerasi di
Indonesia, sudah tersedia transportasi publik seperti Commuter Line/KRL. Namun
tak sedikit juga yang masih menggunakan kendaraan pribadi meskipun jarak ke
tempat kantor masih terbilang dekat (radius 1-2 km).
Sementara itu,
data dari World Bank menunjukkan bahwa emisi CO2 per metric tons per
kapita di Indonesia terus mengalami peningkatan (yang cukup signifikan dan
cenderung fluktuatif) dari waktu ke waktu
Source: https://data.worldbank.org/ |
Sementara itu,
di sektor transportasi sendiri, Indonesia juga mengalami peningkatan emisi
karbon dari tahun ke tahun. Tahun 2016, sektor transportasi menyumbangkan 157,0
MT (Metrik Ton) emisi CO2.
Source: https://www.carbonbrief.org/ |
Waaw, angka
yang terus menerus naik dan banyak ya, bestie~
Jika
dibiarkan terus menerus, emisi CO2 bisa mengakibatkan beberapa dampak serius. Salah
satunya yang paling kita kenal adalah perubahan iklim, yang mana perubahan
iklim ini multiplayer effect-nya juga bukan main: bencana
hidrometeorologis, krisis pangan, meningkatnya indeks ketidaknyamanan udara,
bahkan berkurangnya spesies di bumi.
Nah, salah
satu alternatif untuk membantu mengurangi emisi CO2 adalah dengan meminimalisir
penggunaan kendaraan/transportasi berbahan bakar bensin. Tapi kan itu agak
susah ya, apalagi bagi kita-kita yang mobilitasnya tinggi?
Hmm, memang
betul. Tapi, bagi kita-kita yang at least jarak tempat tempat tinggal ke
tempat yang ingin dikunjungi masih di radius 1-2 km, tidak ada salahnya loh
buat mengambil langkah kecil. Yakni dengan cara jalan kaki!
Termasuk ke
tempat kerja!
Ada beberapa
alasan kenapa kita harus jalan kaki ke tempat kerja (yang jaraknya masih dapat
dijangkau dengan jalan kaki instead of menggunakan kendaraan bermotor):
1. Hemat
Hmmm, di radius 1-2 km ketika kita menggunakan kendaraan pribadi, paling
tidak kita akan mengeluarkan uang untuk bensin. Haha. Atau ketika kita
menggunakan kendaraan umum, kita akan mengeluarkan at least Rp.3000; dan untuk
ojek online sekitar Rp.14.000 (di Jabodetabek). Nah, dengan jalan kaki, akan
ada porsi-porsi rupiah yang bisa ditabung ataupun masuk ke platform investasi! Hehe
2. Sehat
Beberapa dari kita, kadang tidak sempat berolahraga di hari-hari kerja. Dengan
jalan kaki, setidaknya ada otot-otot yang digerakkan lebih intens dan bisa
berkeringat juga. Hehe. Biasanya untuk jarak 500m diperlukan waktu tempuh
sekitar 15 menit. Nah kan, lumayan kalau jalan kaki tiap hari bisa tercapai lah
yaa target olahraga 30 menit seharinya. Hohohooo
3. Lebih aware dengan kondisi sekitar
Dengan berjalan kaki, ada beberapa hal simple yang mungkin bisa kita
amati lebih detil. Seperti misalnya apakah ada penambahan jajanan baru di jalan
yang kita lewati haha. Intinya, banyak hal kecil yang akan sulit diamati ketika
kita mobile dengan kendaraan bermotor, apalagi kalau kecepatannya
tinggi. Hehe
4. Sarana me-re-fresh pikiran
Ada yang pernah mengatakan bahwa dengan berjalan kaki dan menerapkan slow-living,
pikiran kita menjadi lebih fresh karena kita bisa menikmati “momen” yang
ada di saat tersebut. Selain menikmati momen, somehow dengan berjalan
kaki kita bisa nyambi buat self-reflection. Tapi harus tetep
fokus ya lihat jalan!
5. Ramah lingkungan
Nah kalau ini alasan yang tidak bisa dipungkiri lagi. Karena kita meminimalisir
penggunaan bahan bakar fosil, secara tidak langsung kita juga turut andil untuk
menyayangi lingkungan. Asal bukan jalan kaki sambil nyampah bungkus
snack/AMDK yaa.
Nah, jadi
itu dia 5 hal baik yang bisa kita rasakan dengan jalan kaki. Selain baik untuk
kita, juga baik untuk bumi looh!
Kamu ingin
bergabung bersama untuk menyayangi bumi? Pilih aksi sederhanamu di https://teamupforimpact.org/team-up-everyday
dan mari bersama-sama melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang berdampak besar!
sayang, untuk daerah kita kebiasaan ini masih sulit kak. Belum ada fasilitas memadai dan jarak yang memang untuk suatu tempat masih belum memfasilitasi bagi pejalan kaki atau pengendara sepeda. sayang banget ya padahakl banyak kebaikan didalamnya
BalasHapus