Mengenal Paludikultur dan Pengelolaan Ekosistem Berkelanjutan di Lahan Gambut
Haloha! pernah dengar tentang lahan gambut kan? pasti pernah dong ya. Bukan hanya orang yang menekuni bidang lingkungan saja yang familiar dengan lahan gambut, namun hampir semua kalangan masyarakat kita pasti sudah tidak asing dengan istilah "lahan gambut".
Apa sih yang ada di benak kita saat mendengar istilah "lahan gambut"?
tanah yang gembur dan empuk? sering terjadi kebakaran di sana? ada di Sumatera dan Kalimantan? dan masih banyak lagi.
menurut pantaugambut.id, Gambut merupakan lahan basah yang terbentuk dari timbunan materi organik yang berasal dari sisa-sisa pohon, tetumbuhan termasuk rumput dan lumut, juga jasad hewan yang membusuk. Timbunan tersebut menumpuk selama ribuan tahun hingga membentuk endapan yang tebal. Pada umumnya, gambut ditemukan di area genangan air, seperti rawa, cekungan antara sungai, maupun daerah pesisir.
ilustrasi lahan gambut bawah permukaan: warna coklat tua (Source: pantaugambut.id) |
lahan gambut dilihat di permukaan (source: WRI Indonesia) |
Langur/monyet daun/Trachypithecus auratus (Sc: TIMES) |
Senyulong/Buaya Sapit/Tomistoma schlegelii (sc: Wikipedia) |
Macan dahan/Neofalis diardii (sc: Wikipedia) |
Selain fauna yang beranekaragam, di lahan gambut juga terdapat beberapa jenis flora/tetumbuhan yang dapat dimanfaatkan masyarakat di sekitarnya sebagai upaya sustainable livelihood atau penghidupan berkelanjutan.
0 comments